Jumat, 18 Februari 2011

Budaya Copy Paste


Dengan latar belakang mudah dan cepat menyelesaikan tugas,meng-copy paste hampir sudah menjadi budaya bagi para siswa maupun mahasiswa. Alasan terjadinya budaya ini karena banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen dalam hal ini mahasiswa,sehingga kemajuan teknologi seperti internet maupun alat browsing lainnya dijadikan media untuk meng-copy paste. Dalam beberapa kejadian prnah terjadi masalah dengan meng-copy paste yang dilakukan oleh seorang mahasiswa. Dia meng-copy paste sebuah tulisan yang dia dapat dari salah satu search engine untuk tugas tulisan di blognya ,yang tulisan itu dikarang oleh seorang professor. Namun si mahasiswa dengan mudah tidak mencatumkan sumber dan siapa pengarangnya,alhasil si pengarang melihat karyanya di-copy paste tanpa seizinnnya. Terjadilah insiden,si pengarang (profesor) mendatangi universitas si mahasiswa tersebut,mempermasalahkan tulisannya yang di-copy paste tanpa seizinnya. Pihak universitas pun meminta maaf kepada si pengarang atas kesalah pahaman dan kelalaian yang dilakukan mahasiswanya. Dengan terjadinya inisiden ini,kita sebagai mahasiswa dapat mengambil pelajaran didalamnya. Oleh banyak orang mahasiswa sering disebut kaum intelektual,apakah dengan budaya meng-copy paste ini masih bisakah kita disebut sebagai kaum intelektual?. Lebih berharga apapupn itu didapat dari hasil usaha kita sendiri
            Dapat saya simpulkan,bahwa budaya meng-copy paste tidak ada samaskali manfaat dan kegunaannya. Di sisi lain dampak berbahayanya dari tindakan meng-copy paste ini akan merubah pola pikir manusia (mahasiswa) dan menurunkan sumber daya mereka dengan anggapan bahwa meng-copy paste adalah cara mudah dan instant atau cepat untuk menyelesaikan masalah,dalam hal ini tugas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar