Kamis, 24 Februari 2011

Valentine’s Day


Valentine’s Day atau biasa disebut Hari Kasih Sayang ini juga sudah membuat beberapa orang di negeri kita ini  menjadikan sebuah budaya. Yang saya ketahui bahwa valentine’s day ini adalah sebuah budaya orang barat. Di negeri kita sendiri rata-rata mereka yang merayakan hari kasih sayang ini mayoritas dari remaja atau anak muda. Dalam situs Wikipedia menyebutkan “Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat.

Hal ini pula yang terjadi di remaja negeri kita ketika datangnyahari valentine atau valentine’s day. Pada dasarnya kita orang timur tidak mempunyai budaya seperti itu,namun di sebagian masyarakat hari valentine ini mengundang pro dan kontra. Kontra karena bangsa kita mulai dimasuki oleh budaya asing,pro karena hari valentine ini dimaknai dengan salign berbagi dengan penih kasih sayang.

Dapat saya simpulkan bahwa valentine’s day bermakna kasih sayang budaya barat,namun beberapa masyarakat kita menanggapi dengan pro dan kontra,hal itu wajar karena mengingat negei kita yang menganut azas demokrasi.

Selasa, 22 Februari 2011

Jejaring Sosial Facebook


Yang hampir sudah melekat dengan keseharian orang di Indonesia pada zaman sekarang khususnya anak remaja mungkin bisa dibilang menggunakan jejaring sosial yaitu salah satunya FACEBOOK. Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang menghubungkan kita dengan orang-orang di lingkungan sehari-sehari kita seperti kampus,sekolah bahkan dunia. Dalam sebuah situs di internet mengatakan “Facebook merupakan situs peringkat no 1 yang di cari orang indonesia di google search dengan kata kunci facebook,login facebook,cara membuat facebook, dan semua kata yang ada facebook nya.”. Minat dan ketertarikan orang Indonesia sangat tinggi,ini terbukti bahwa Indonesia adalah pengguna facebook terbanyak setelah Amerika. Kenikmatan yang dirasakan dalam berkomunikasi melalui  facebok ini sudah membuat orang yang sekali menggunakannya ketagihan. Ketagihan inilah yang menjadi suatu budaya manusia dan kebudayaan sehari-harinya,mungkin lebih bisa dibilang kebiasaan. Entah kebiasaan buruk atau baik.
Dalam beberapa pemanfaatan,facebook sangat berguna bagi mereka yang kreatif. Contohnya belanja online. Mereka yang berbisnis dibidang tersebut mempromosikan barang – barangnya melalui jejaring sosial facebook,sehingga efisien dalam tenaga dan waktu. Namun facebook bisa menjadi tindak criminal,akhir – akhir ini sering kita mendengar berita penculikan melalui facebook dengan modus si korban berkenalan dengan seseorang (pelaku) yang belum ia kenal sebelumnya,lalu pelaku mengajak korban bertemu,dari situlah tindak penculikan terjadi. Alhasil jejaring sosial facebook banyak menimbulkan pro dan kontra.
Dapat saya simpulkan bahwa facebook memiliki dampak positif dan negatif,hanya bagaimana kitanya saja dalam menggunakan atau memanfaatkan facebook sesuai batas aturannya. Tidak dapat saya pungkiri,facebook sangat membantu saya khusunya dalam berkomunikasi dengan teman yang tinggal berjauhan.

Jumat, 18 Februari 2011

Budaya Copy Paste


Dengan latar belakang mudah dan cepat menyelesaikan tugas,meng-copy paste hampir sudah menjadi budaya bagi para siswa maupun mahasiswa. Alasan terjadinya budaya ini karena banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen dalam hal ini mahasiswa,sehingga kemajuan teknologi seperti internet maupun alat browsing lainnya dijadikan media untuk meng-copy paste. Dalam beberapa kejadian prnah terjadi masalah dengan meng-copy paste yang dilakukan oleh seorang mahasiswa. Dia meng-copy paste sebuah tulisan yang dia dapat dari salah satu search engine untuk tugas tulisan di blognya ,yang tulisan itu dikarang oleh seorang professor. Namun si mahasiswa dengan mudah tidak mencatumkan sumber dan siapa pengarangnya,alhasil si pengarang melihat karyanya di-copy paste tanpa seizinnnya. Terjadilah insiden,si pengarang (profesor) mendatangi universitas si mahasiswa tersebut,mempermasalahkan tulisannya yang di-copy paste tanpa seizinnya. Pihak universitas pun meminta maaf kepada si pengarang atas kesalah pahaman dan kelalaian yang dilakukan mahasiswanya. Dengan terjadinya inisiden ini,kita sebagai mahasiswa dapat mengambil pelajaran didalamnya. Oleh banyak orang mahasiswa sering disebut kaum intelektual,apakah dengan budaya meng-copy paste ini masih bisakah kita disebut sebagai kaum intelektual?. Lebih berharga apapupn itu didapat dari hasil usaha kita sendiri
            Dapat saya simpulkan,bahwa budaya meng-copy paste tidak ada samaskali manfaat dan kegunaannya. Di sisi lain dampak berbahayanya dari tindakan meng-copy paste ini akan merubah pola pikir manusia (mahasiswa) dan menurunkan sumber daya mereka dengan anggapan bahwa meng-copy paste adalah cara mudah dan instant atau cepat untuk menyelesaikan masalah,dalam hal ini tugas